Selasa, 25 Februari 2014

Menjadi Wanita Penghuni Surga

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sekiranya salah seorang bidadari surga datang ke dunia, pasti ia akan menyinari langit dan bumi dan memenuhi antara langit dan bumi dengan aroma yang harum semerbak. Sungguh tutup kepala salah seorang wanita surga itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam, kutipan hadist tersebut Rasulullah menggambarkan secara singkat betapa istimewanya sosok bidadari surga, dan juga keutamaan wanita surga dibanding dunia dan seisinya. Lalu apa perbedaan antara bidadari surga dan wanita surga?


Dari terjemahan Al-Qur’an berbahasa Indonesia terdapat sekurang-kurangnya 8 kelompok ayat yang memuat kata tentang bidadari di surga beserta deskripsi keindahannya.

Di dalam surga, terdapat bidadari-bidadari-bidadari yang sopan, yang menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Rabb-mu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan biadadari itu permata yakut dan marjan.” (Qs. Ar-Rahman: 56-58)
Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya.” (Qs. Ash-Shaffat: 48)

"Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang baik- baik lagi cantik-cantik." (Qs. Ar-Rahman: 70)

(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam kemah.” (Qs. Ar-Rahman: 72)

"Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik."(Qs. 
Al Waaqi'ah: 22-23)

"Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli." (Qs. Ath Thuur : 20)

"Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya." (Qs. Shaad : 52)

"Demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari." (Qs. Ad Dukhaan: 54)

Masya Allah!  betapa indahnya gambaran makhluk ciptaan Allah yang satu ini, meski demikian, bukankah manusia adalah sebaik-baik ciptaan Allah yang paling sempurna.
Dalam suatu hadist diriwayatkan :

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”

Beliau shallallahu’‘alaihi wa sallam menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”

Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”

Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.”
(HR. Ath Thabrani)

Sesungguhnya hadist ini secara implisit menjelaskan bahwa wanita-wanita penghuni surga merupakan wanita-wanita sholehah yang memiliki keindahan tidak kalah dari para bidadari-bidadari surga bahkan lebih utama dari mereka.
Al-quran menerangkan bahwa wanita-wanita sholehah itu adalah mereka yang taat dan tunduk pada perintah Allah, sebagaimana dalam firman Allah SWT.

"...wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah..." (QS. An-Nisaa :34)

Rasulullah pun pernah bersabda mengenai keistimewaan wanita sholehah, dalam hadist yang cukup populer seperti berikut ini:

"Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik  perhiasan adalah wanita sholehah." (HR. Muslim).

Ciri-ciri wanita sholehah itu...

1. Tunduk pada perintah Allah SWT dan Rasul-Nya
Sudahkah kita melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya? Sudahkah kita memenuhi kewajiban kita sebagai muslimah? (dijawab masing-masing dalam hati sambil berkontemplasi
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan mu’minah apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” 
(Q.S. Al-Ahzab: 36)

2. Mencintai Allah SWT dan Rasulullah SAW melebihi dari segala-galanya
Masih adakah yang menandingi kecintaan kita terhadap Allah dan Rasulnya?
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).”
(QS. Al Baqarah :165)

3Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
(QS. Luqman:14)

4. Memelihara Diri Dari Perbuatan Maksiat
Sudahkah kita senantiasa menjaga pandangan, lisan, dan perilaku kita dari hal-hal yang berbau maksiat atau bahkan yang akan menjerumuskan kita pada perbuatan maksiat?
“Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
{QS. An-Nisaa (4):148}

5. Taat Kepada Suami
- Memelihara kewajiban terhadap suami
- Sentiasa menyenangkan suami
- Menjaga kehormatan diri dan harta suaminya selama suami tidak ada di rumah.
- Tidak cemberut di hadapan suami.
- Tidak menolak ajakan suami untuk tidur
- Tidak keluar tanpa izin suami.
- Tidak meninggikan suara melebihi suara suami
- Tidak membantah suaminya dalam kebenaran
- Tidak menerima tamu yang dibenci suaminya.
- Sentiasa memelihara diri, kebersihan fisik & kecantikannya serta rumah tangga

Jika ingin menjadi wanita penghuni surga, maka jadilah wanita sholehah terlebih dahulu, karena pada prinsipnya wanita sholehah adalah cerminan para bidadari-bidadari surga, dan wanita sholehah adalah mereka yang taat pada Allah dan Rasul-Nya.

Wallahu'alam bi shawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar